Wisata konservasi, universitas Ngudi Waluyo Semarang

Sebanyak 80 peserta dari rombongan Universitas Ngudi Waluyo Semarang melakukan kegiatan wisata konservasi. Bertajuk “Dolan Ning Segoro Kidul”, one day trip kali ini memang difokuskan ke eduwisata konservasi. Mulai dari konservasi penyu di Pantai Goa Cemara hingga konservasi mangrove di Baros.

Banyak sekali wisata berbasis konservasi di pantai selatan Jogja, namun tentu saja tidak cukup sehari dua hari mengunjunginya. Apalagi jika kita rencanakan nengikuti kegiatan ataupun berpartisipasi dalam usaha konservasi.

One day trip eduwisata konservasi UNW Semarang dimulai dari Pantai Goa Cemara. Kedatangan peserta kurang lebih jam 11.00 WIB dilanjutkan pengenalan area.

Observasi di Kawasan Wisata Pantai Goa Cemara dimulai dengan mengunjungi obyek spot wisata, mulai dari Taman Kayu, Kebun Bunga, hingga hamparan pantai pesisir Goa Cemara.

Acara dijeda sebentar untuk istirahat, sholat dan makan siang prasmanan di salah satu resto di Goa Cemara, dengan menu khas ikan dan lain sebagainya.

wisata konservasi
Pelepasan Tukik Penyu

Kegiatan wisata konservasi pertama yang dilakukan adalah mengunjungi Balai Konservasi Penyu Goa Cemara. Disini peserta melakukan explorasi tentang apa dan bagaimana kegiatan konservasi penyu di Goa Cemara.

Setelah sharing dengan petugas konservasi dan sedikit memahami, acara dilanjutkan pelepasan tukik di pesisir Goa Cemara. Kebetulan memang bersamaan dengan moment pelepasan tukik penyu dari Balai Konservasi Penyu Goa Cemara.

Kegiatan selanjutnya menuju balai konservasi Mangrove di Baros. Peserta menggunakan moda transportasi wisata Gumuk Pasir Offroad. Medan menuju balai konservasi mangrove memang agak sulit dijangkau dengan kendaraan reguler.

konservasi mangrove baros
Outbound Eduwisata

Kawasan Konservasi Mangrove Baros terletak dalam wilayah Dusun Baros. Secara administratif masuk dalam wilayah Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.

Baros merupakan kawasan perintis hutan bakau pada salah satu area di muara sungai Opak. Sehingga Kawasan Hutan Mangrove (Bakau) Muara Sungai Opak lebih kita kenal dengan Kawasan Konservasi Mangrove Baros.

Di Kawasan Konservasi Mangrove Baros, peserta melakukan kegiatan penanaman.

Hutan mangrove (bakau) adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.

Fungsi hutan mangrove antara lain untuk mencegah kerusakan areal pertanian dan perikanan dari abrasi.

Untuk mencegah bahaya angin laut berkadar garam tinggi yang merusak areal pertanian, serta sebagai upaya srategi mitigasi bencana tsunami dan membentuk kembali daratan-daratan yang hilang akibat abrasi.

Kawasan Mangrove Baros di Muara Sungai Opak dirintis oleh LSM dalam program pembibitan. Saat ini organisasi setempat yang tergabung dalam Kelompok Pemuda Pemudi Baros (KP2B) dan dukungan beberapa instansi melanjutkan pengembangkan hutan mangrove dan penyelamatan muara sungai Opak.

Leave reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *