Ubi Patihan, ubi pasir primadona pantai selatan.

Salah satu komoditas lokal unggulan dari daerah pesisir Jogja selatan adalah ubi pantai atau ubi Patihan. Terkenal dengan nama ini karena memang hampir di seluruh lahan kawasan Patihan dan sekitarnya berisi tanaman ubi pantai. Ubi Patihan adalah termasuk jenis ubi jalar biru, soponyono, balap, dan lain-lain.

Mempunyai tekstur khas yang pera atau tidak lembek namun dengan tingkat glukosa tinggi sehingga lebih manis dari ubi lainnya.

Menariknya, meskipun dengan jenis yang sama, ubi ini akan menjadi lain ketika ditanam bukan di lahan pasir yang notabene adalah lahan kritis.

Lahan pasir untuk pertanian kritis yang minim hara dan air dengan tingkat kapilaritas tinggi inilah yang justru menjadikan ubi Patihan sangat berbeda dengan ubi jalar kebanyakan.

Ditanam dengan sistem pundung, dengan gundukan kecil untuk mengurangi kelembaban, ubi jalar ini tumbuh dengan ketinggian pohon antara 30cm sampai 40cm tanpa rambatan. Tanah pasir juga menjadikan ubi ini tumbuh mengembang sempurna karena kegemburan lahan. Mudah dipanen tanpa harus menggali dan merusak umbi yang sudah dewasa.

Ubi Patihan Primadona Wisata

Didukung dengan adanya Kawasan Wisata Pantai Goa Cemara, menjadikan ubi pantai primadona oleh-oleh khas ketika berkunjung ke pantai Jogja.

Pasar utama yaitu Pantai Goa Cemara ini terletak di pesisir selatan Kota Bantul yang berjarak kurang lebih 24 km dari Kota Bantul. Disebut pantai Goa Cemara karena jalan menuju pantai harus melalui dahan pohon-pohon cemara yang saling bertautan lebat, tentunya sebuah aktivitas yang mengesankan bagi para pengunjung.

Meski disebut goa, namun goa yang terletak tidak jauh dari bibir pantai ini bukanlah goa batu, melainkan lorong-lorong yang terbentuk dari dahan-dahan populasi pohon cemara udang (Casuarina equisetifolia) yang tumbuh di sana.

Fungsi pohon cemara udang tersebut adalah sebagai wind barrier (penahan angin). Sebelum ada cemara, gundukan pasir area ini berubah-ubah bentuk karena tiupan angin. Setelah ada cemara, bentuk gundukan pasir tidak berubah. Keberadaan pohon-pohon cemara, sudah ditanam disepanjang pantai namun tidak untuk mencegah proses abrasi.
Karena memang pohon cemara udang tidak terlalu efektif untuk penahan abrasi pantai.

Dampak Wisata Pantai Goa Cemara

Goa Cemara secara resmi dibuka sebagai tempat wisata pada medio 2010, sejarah keberadaan lokasi tersebut sudah dirintis sejak tahun 2000 yang ditandai dengan penanaman pohon cemara udang di sisi selatan.

Sebelumnya kawasan ini adalah lahan garapan kelompok tani setempat. Ketika Dinas Kehutanan memberikan bibit cemara udang, kelompok tani lantas menanamnya di lokasi yang merupakan kawasan berpasir tersebut.
Pada tahap selanjutnya, tahun 2004, kelompok tani melanjutkan gerakan penghijauan tersebut dengan menanam bibit cemara udang di sisi utara.

Jadi bisa dikatakan, penanaman pohon cemara disini memberikan banyak dampak untuk warga Patihan dan sekitarnya. Lahan yang dulunya susah digarap karena angin samudra Hindia kini bisa hampir setiap hari diolah, terutama ketika ditanami ubi jalar.

Dampak lain dari penanaman cemara adalah menjadikan tempat ini sebagai favorit kunjungan wisata. Selain menjadi pantai tersejuk se Jogja Jawa Tengah, luasan area juga sepenuhnya hijau menjadikan pemandangan lebih indah.

Dengan adanya kawasan wisata, otomatis pasar komoditas lokal warga menjadi lebih terbuka. Terlebih ketika POKDARWIS Goa Cemara membuka pasar tradisional khusus komoditas lokal di wisata Pantai Goa Cemara.