Muara Progo

memancing di muara progo
Memancing di Muara Progo

Anda suka memancing, adventure, camping, fotografi, atau ingin kesemuanya dalam satu tempat? Muara Sungai Progo jawabannya. Terletak di pojok barat daya Bantul, Yogyakarta, tepatnya di wilayah Srandakan. Ujung sungai ini menawarkan pemandangan eksotis dan up to date. Pergeseran sungai yang selalu berubah tiap tahun setelah musim penghujan membuat pemandangan muara Sungai Progo menjadi tempat yang tidak pernah membosankan dari waktu ke waktu.
Di sisi timur adalah barisan persawahan dan tambak udang tradisional Pandansimo, serta di kejauhan nampak pula ujung-ujung kincir angin Pantai Baru ritmik berputar senada dengan sepoi angin laut Samudra Hindia. Sisi barat muara Progo adalah pantai Trisik di wilayah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hamparan gumuk pasir tersambung dengan hijau nyiur yang menandakan perkampungan, menambah nuansa warna muara Progo, apalagi ketika matahari terbenam jingga langit sore leluasa menguasai cakrawala.

Mahkota terpendam di atas kepala naga pembelah Jawa

Kali besar dengan ujung melebar bertemu dengan samudra terluas dengan ombak yang tertinggi pula. Menyuguhkan tarian air yang beragam pola, berpadu dengan tetumbuhan tropis dan fauna khas daerah payau.
Unik dan eksklusif, habitat terbatas dari beberapa satwa yang tidak akan Anda temukan di wilayah topografi lain di Indonesia. Ratusan jenis penghuni air tawar dan air laut, serta payau pada pertemuannya. Camar laut, pelikan, serta burung-burung laut lainnya meramaikan muara Progo yang memang sudah riuh dengan burung daratan.

Habitat Muara Progo

Tempat ini seperti surga bagi para pemancing. Ikan air tawar di muara Sungai progo sangat beragam. Mulai dari ikan-ikan air tawar, payau, hingga lautan jika berjalan sedikit saja ke arah selatan. Di musim migrasi bahkan dapat kita temukan pula burung-burung sub tropis yang singgah di delta Progo. Pemandangan ini tentu saja menjadi target fotografi yang menarik.
Eksotisme muara Progo memang belum banyak terekspos, karena memang jalur masuk dari jalan raya hanya bisa mengikuti jalan truk pertambangan pasir. Disambung bebatuan labil di pinggiran kali. Berjalan kaki mungkin terlalu jauh, namun bagi Anda yang menggunakan trail atau mobil 4×4, medan di pinggiran Progo menjadi tantangan menarik, dan yakin bahwa akan cukup tertebus dengan suasana alam yang tiada duanya.